Sabtu, 19 Agustus 2017

Jembatan semanggi

Jembatan Semanggi

Jembatan Paling Terkenal Di Indonesia

Jembatan Semanggi merupakan salah satu Jembatan Terindah Di Indonesia yang dibangun pada tahun 1951 pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Jembatan dengan bentuk yang sangat indah seperti daun pohon Semanggi ini dibangun di kawasan Karet Semanggi, Setabudi, Provinsi DKI Jakarta, Indonesia untuk menyambut Asian Games 1964.

Nama Jokowi  Diabadikan di Prasasti Simpang Susun Semanggi

Nama Jokowi Hingga Ahok Diabadikan di Prasasti Simpang Susun Semanggi Prasasti Simpang Susun Semanggi 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Simpang Susun Semanggi tepat di Hari Kemerdekaan Indonesia, Kamis (17/8). Nama Basuki Tjahaja Purnama dan Jokowi diabadikan dalam prasasti bertulisakan 'Semanggi'.

Prasasti tersebut berada di kolong Jembatan Semanggi, tepatnya di taman depan Plaza Semanggi. Prasasti tersebut berbentuk trapesium dan berwarna cokelat, dengan ukuran sekitar 1,5 meter.

Selain itu, pada setiap huruf di prasasti tersebut terdapat sejarah Jembatan Semanggi. Ada juga cerita proses pembangunan Simpang Susun Semanggi.

Saat peresmian malam itu, prasasti itu menjadi daya tarik bagi seluruh warga yang menyaksikan. Presiden Jokowi dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri juga ikut melihat dan membaca sejarah yang tertulis pada prasasti itu.

Megawati dan Djarot Dalam Peresmian Simpang Susun Semanggi 
Megawati dan Djarot Dalam Peresmian Simpang Susun Semanggi


Huruf S menuliskan tentang sejarah Jembatan Semanggi yang dibangun pada tahun 1961. Jembatan itu dibangun oleh Ir. Sutami (Menteri Pekerjaan Umum tahun 1967-1978) untuk menyiapkan pesta olahraga Asian Games ke-4.

Lanjut ke huruf E, di situ bertuliskan makna dari Semanggi. Semanggi merupakan jenis tanaman air dari kelompok paku air (Salviniales) termasuk dalam keluarga Marsileaceae.

Huruf M bertuliskan rekam sejarah Jembatan Semanggi, sedangkan A hingga N menceritakan proyek pembangunan Simpang Susun Semanggi. Pada huruf G pertama ada Reinkarnasi Semangat Sutami, dan G kedua terdapat susunan orang-orang yang terlibat dalam proyek Simpang Susun Semanggi.

Presiden Jokowi hingga Menteri PUPR melihat Prasasti 'Semanggi'Presiden Jokowi hingga Menteri PUPR melihat Prasasti 'Semanggi' Foto: Rengga Sancaya


Mereka adalah Presiden Joko Widodo, Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono dan Menteri BUMN Rini M Soemaron sebagai pembina. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Djarot Saiful Hidayat, Gamal Sinurat, Yusmada Faizal Samad sebagai pemilik proyek. Sedangkan Jodi Firmansyah sebagai perencana struktur , Arsitek Achmad Noerzaman, dan pemerkarsa proyek PT Mitra Persada juga PT Bina Karya sebagai manajemen konstruksi.

Sedangkan di huruf I terdapat nama-nama dari struktur dan managemen perusahaan yang membangun yaitu dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Prasasti tersebut menjadi daya tarik bagi para pengunjung untuk berfoto.

Dengan pembangunan Simpang Susun Semanggi yang tergolong cepat, Ahok dan Djarot mendapatkan banjir pujian. Salah satunya dari Presiden Jokowi.

"Sangat menghargai sekali kerja Gubernur sekarang maupun Gubernur sebelumnya," kata Jokowi di kolong Simpang Susun Semanggi, Jakarta, Kamis (17/8/2017)

sumber : https://news.detik.com/berita/d-3606454/nama-jokowi-hingga-ahok-diabadikan-di-prasasti-simpang-susun-semanggi?_ga=2.109598341.183121145.1503020314-936342423.1501491269

g


Rabu, 14 Juni 2017

Jembatan Bulan Kaltara

Hasil gambar untuk jembatan bulan

Jembatan Pulau laut (Jembatan Tungal Eka)

Gambar terkait

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menyetujui kelanjutan pembangunan jembatan terpanjang di Indonesia. Jembatan tersebut memiliki bentangan 6,5 kilometer di Kabupaten Kotabaru-Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kotabaru, H Said Akhmad, Jumat (26/5/2017), menanggapi kekhawatiran masyarakatnya terhadap batalnya kelanjutan pembangunan mega proyek senilai Rp3,5 triliun tersebut.
"Alhamdulillah, setelah beliau (Presiden Jokowi) meninjau bersamaan kunjungan ke Tanah Bumbu pada kegiatan budaya Mapanretasi, akhirnya Presiden menyetujui kelanjutan pembangunan jembatan Pulaulaut-Batulicin," kata Sekda.
Hal ini, lanjut Said, menjadi kabar gembira bagi masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya Kotabaru dan Tanah Bumbu, karena impian terhubungnya dua daerah dengan jembatan itu semakin dekat, kemungkinan dapat terwujud.
Diketahui sebelumnya, proyek pembangunan Jembatan Pulaulaut yang menghubungkan Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan ini terancam gagal menyusul pembatalan oleh pemerintah pusat yang disampaikan kepada pemerintah provinsi.
Ketua Komisi III DPRD Kotabaru, Denny Hendro Kurnianto mengaku sangat menyesalkan informasi pembatalan tersebut.
Pembatalan oleh pemerintah pusat, sebut Denny, karena ada beberapa alasan, di antaranya tidak sesuaiannya hasil kajian yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), termasuk pendanaan.
Sementara alasan lain, dari penjelasan yang diterimanya, karena Bappenas menilai ada ketidaktepatan keberadaan titik hubung pada jembatan tersebut.
Menyikapi permasalahan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru, Hj Alfisah menyerukan kepada elemen pemerintah daerah, kabupaten hingga provinsi untuk bersatu memperjuangkan keberlanjutan pembangunan Jembatan Pulau Laut.
"Legislatif sejak awal maksimal mendorong realisasi pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Laut dan daratan Kalimantan, Kabupaten Tanah Bumbu itu," tegs Alfisah.
Sehingga sangat disayangkan jika dukungan pemerintah pusat yang tadinya tertuang dalam nota kesepakatan bersama (Kotabaru-Tanah Bumbu-Pemprov Kalsel) harus dibatalkan.
Padahal, lanjut dia, daerah telah mengalokasikan dan mengucurkan anggaran sebagaimana dalam kesepakatan sejak dimulainya mega proyek pada dua tahun terakhir yang nilainya puluhan bahkan ratusan miliar rupiah.
Menurut dia, jika penghentian proyek jembatan terpanjang di Indonesia itu dinilai tidak layak dalam kajian, kenapa saat pencanangan disetujui, bahkan saat itu juga dinyatakan telah melalui pengkajian dengan segala aspek.
Oleh sebab itu, lanjut Alfisah, tidak ada kata lain kecuali harus bersatu (semua pihak terkait) bahu-membahu memperjuangkan kepada pemerintah pusat agar proyek senilai Rp3,5 triliun itu terus berlanjut.
Karena keberadaan Jembatan Pulau Laut sangat penting dan mendesak diadakan, bagi kepentingan masyarakat luas, bukan hanya Kotabaru dan Tanah Bumbu, tapi masyarakat Kalimantan Selatan umumnya.
"Melalui perbincangan secara informaal, kami juga telah menyampaikan kepada gubernur agar melakukan loby kepada pusat terkait usulan kelanjutan pembangunan jembatan Pulau Laut," tutur Alfisah usai menghadiri rapat kerja tentang penajaman Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di pemprov
Sumber : http://www.suara.com/bisnis/2017/05/26/062842/jokowi-setuju-bangun-jembatan-terpanjang-indonesia-di-kalsel

Jembatan Bangka Sumatera ( Jembatan Bhinneka)


Senin, 08 Mei 2017

Jembatan Youtefa (Holtekamp) Jayapura

Presiden Joko Widodo ketika meresmikan Jembatan Youtefa, Kota Jayapura, Papua, Senin (28/10/2109).
Jokowi Resmikan Jembatan Youtefa, Tonggak Sejarah di Papua

Presiden Joko Widodo ( Jokowi) meresmikan Jembatan Youtefa, di Kota Jayapura, Papua, Senin (28/10/2019). Nama Youtefa diambil berdasarkan perrmintaan masyarakat adat setempat karena jembatan tersebut berada di atas Teluk Youtefa. "Saya senang meresmikan Jembatan Youtefa bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda," kata Presiden, Senin.  Baca juga: Tiba di Papua, Jokowi Perintahkan Rekonstruksi di Wamena Dipercepat Jokowi yang  sudah 13 kali berkunjung ke Papua, mengingatkan bahwa jembatan ini menjadi tonggak sejarah di Tanah Papua dan harus dijaga bersama. Proses pembangunan Pembangunan Jembatan Youtefa dimulai sejak 9 Mei 2015. Saat itu peletakan batu pertama dilakukan sendiri oleh Jokowi. Pembangunan jembatan yang berada di atas Teluk Youtefa itu menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,8 triliun. Panjang bentang utama jembatan yang dulunya bernama Jembatan Holtekam ini mencapai 732 meter dan menghubungkan kawasan utama Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami. Pembangunan jembatan ini menghabiskan total nilai konstruksi sebesar Rp 1,8 triliun dan dikerjakan oleh kontraktor konsorsium BUMN yang terdiri dari PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) Tbk, dan PT Nindya Karya (Persero). Ada lima bagian konstruksi pada Jembatan Youtefa, yaitu Jalan Akses Sisi Hamadi sepanjang 400 meter Bentang tengah sepanjang 433 meter Jalan Akses Jembatan Holtekamp sepanjang 9.950 meter Jembatan Pendekat Sisi Holtekamp sepanjang 60 meter Jembatan Pendekat Sisi Holtekamp sepanjang 840 meter.
Presiden Joko Widodo ketika meresmikan Jembatan Youtefa, Kota Jayapura, Papua, Senin (28/10/2109).
Pada 12 April 2018, Direktur Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Iwan Zarkasi mengatakan, inisiasi pembangunan Jembatan Holtekamp sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1990-an.
Warga Antusias Kunjungi Jembatan Youtefa

Hasil gambar untuk jembatan youtefa

Hasil gambar untuk jembatan youtefa

Oleh : Abdu Halim, lontar


Pemerintah, lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan pengerjaan jembatan Holtekamp Jayapura, Papua telah mengalami progres yang baik.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan sampai saat ini progres pengerjaan telah mencapai sekitar 69%.

Progres tersebut terdiri dari beberapa komponen, mulai dari jembatan utamanya sendiri, hingga jalan pendekat mulai dari kedua sisi, yakni Skouw dan Hamidi.

"Jadi keseluruhan progresnya mencapai 69%," kata Basuki, di Jayapura, Senin (8/5/2017).

Dibangun Jokowi 2015, Ini Progres Jembatan Terpanjang di PapuaFoto: Hendra Kusuma


Basuki melanjutkan, total anggaran proyek sekitar Rp 1,6 triliun yang berasal dari APBN dan APBD baik provinsi maupun kota. Dari APBN yang sudah terkontrak hingga saat ini Rp 858 miliar atau masih menyisakan Rp 85,8 miliar.

Sedangkan yang berasal dari APBD provinsi yang sudah terkontrak Rp 246 miliar, atau menyisakan kurang lebih Rp 199 miliar. Sedangkan yang berasal dari APBD kota senilai Rp 382 miliar belum ada yang terkontrak.

"Jalan pendekat dari Hamadi dan Holtekamp, dari Holtekamp sudah selesai, yang Hamadi belum karena baru membelah bukit saja, untuk di bagian tengah sudah di tangani dan mulai Juni nanti komponen jembatan tengah dikirim langsung dari Surabaya dari PT PAL," jelas Basuki.

Dibangun Jokowi 2015, Ini Progres Jembatan Terpanjang di Papua
Foto: Hendra Kusuma


Pengerjaan proyek jembatan terpanjang di Papua ini ditargetkan rampung pada Oktober 2018. Adapun, pengerjaan proyek ini dimulai oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan peletakan batu pertamanya pada 9 Mei 2015.

"Jadi keseluruhan progresnya mencapai 69%. Dengan total anggaran yang sudah dikontrak Rp 858 miliar. Kita rencanakan selesai pada bulan Oktober 2018," tandasnya

Jembatan Holtekamp yang menghubungkan Hamadi, Distrik Jayapura Selatan dengan Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura akan dipersiapkan menjadi destinasi wisata di kota Jayapura.

Pembangunan jembatan sepanjang 735 meter itu berada di atas laut Teluk Humbolt dan menghabiskan dana Rp 858 miliar. Jembatan ini juga menjadi jembatan terpanjang di Papua.

"Jembatan terpanjang di wilayah Papua ini akan dijadikan destinasi wisata di kota Jayapura satu paket dengan Skouw, untuk itu kiri kanan jembatan yang sudah di free clearing ini akan dijadikan ruang terbuka hijau sebagai tempat rekreasi," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono kepada wartawan disela-sela kunjungannya di Jembatan tersebut, Senin (8/5/2017).
Menengok Jembatan Terpanjang di Papua 
Foto: Wilpret Siagian

Selama kunjungan di atas jembatan, Basuki didampingi Direktur Operasional PT Pembangunan Perumahan (PP) Toha Fauzi yang memberikan penjelasan terkait pembangunan jembatan yang akan memudahkan akses masyarakat yang hendak dan dari kawasan Arso dan Koya serta Skouw.

Basuki mengatakan, pembangunan jalan Holtekam dijadwalkan selesai Oktober 2018 dan menghabiskan dana Rp 858 miliar, sedangkan pembangunan jalan menuju jembatan baik dari arah Hamadi maupun dari Holtekam menjadi tanggung jawab Kota Jayapura dan Pemprov Papua.

"Pembangunan jembatan Holtekam sepanjang 738 meter yang membentang di atas Teluk Humbolt menghubungkan dua distrik (kecamatan) dan jalan menuju perbatasan negara," katanya.

Dikatakan, Komponen bagian tengah jembatan langsung dibuat di Surabaya oleh PT PAL Indonesia dan akan segera dikirim dari Surabaya dalam keadaan utuh.

"Ini merupakan komponen jembatan pertama di Indonesia yang dibangun secara utuh di pabrik, yang biasanya diangkut dalam keadaan terpotong potong," katanya.
Menengok Jembatan Terpanjang di PapuaUntuk pembangunan jalan yang menyambung ke jembatan Holtekamp ini dilakukan secara keroyokan. Dari arah kota Jayapura sepanjang 400 meter menjadi tanggungjawab pemerintah kota Jayapura dan dari arah perbatasan negara sepanjang 7.900 meter menjadi biaya ABPD Provinsi Papua.

Jika pemerintah kota Jayapura memiliki keterbatasan dana APBD untuk menyelesaikan pembangunan jalan menuju jembatan Holtekam dari arah Hamadi, akan diambil alih pemerintah pusat.

"Tidak masalah, kita ambil alih karena APBD maupun APBN itu semua uang rakyat, yang penting prasarana yang dibangun pemerintah harus bisa difungsikan baik oleh rakyat," kata Basuki.
Menengok Jembatan Terpanjang di Papua 
Foto: Wilpret Siagian

 sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3495972/dibangun-jokowi-2015-ini-progres-jembatan-terpanjang-di-papua

Selasa, 26 April 2016

Jembatan Pulau Bangka

Pulau Bangka-Palembang Bakal Dihubungkan Jembatan Sepanjang 13 Kilometer

Jumat, 22 April 2016

 Bakal dibangun jembatan yang menghubungkan Sumatera Selatan dengan Kepulauan Bangka Belitung, tepatnya di Bangka Selatan. Wacana demikian diungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bangka Belitung, Hasanudin, melalui Kepala Bidang Bina Marga, Agus Arfandi, kepada bangkapos.com, Jumat (22/4/2016).

"Proyek jembatan penghubung Bangka-Sumatera itu baru sebatas wacana saja. Namun wacana proyek ini sudah pernah kita sampaikan ke sejumlah intansi terkait termasuk pihak Badan Pengembangan Insprastruktur Daerah serta pihak Bappenas pusat di Jakarta," ujar Agus.
Desa Permis, Pulau Besar, Kabupaten Bangka Selatan, dipilih sebagai ujung jembatan karena jaraknya cuma sekitar 10 kilometer ke Sumatera Selatan.
Sementara ujung jembatan di Sumatera Selatan akan dibangun di Ogan Komering Ilir di mana total panjang jembatan nanti diperkirakan mencapai 13 kilometer.
Wacana megaproyek ini sempat disampaikan Gubernur Babel, Rustam Effendi, di sela Musrenbang yang digelar di Novotel belum lama ini termasuk rakor di Kabupaten Belitung.
"Rencana megaproyek tersebut akan diwujudkan pada 2019 mendatang dengan ukuran panjang sekitar 13 kilometer. Wacana proyek jembatan penghubung Bangka-Sumatera ini justru banyak mendapat respon positif dari berbagai pihak terkait," jelas dia.
Masalah megaproyek ini adalah dana, namun demikian pihaknya berencana mencari investor yang berminat berinvestasi dalam proyek jembatan penghubung tersebut.
"Proyek ini memang butuh dana atau anggaran yang cukup besar namun kita upayakan untuk mencari investor yang mau berinvestasi dalam proyek ini," sambung Agus.