Rabu, 06 April 2016

Jembatan Pulau Balang Kalimantan Timur

Dibangun Agustus 2015, Ini Penampakan Proyek Jembatan 804 Meter di Balikpapan

Dibangun Agustus 2015, Ini Penampakan Proyek Jembatan 804 Meter di Balikpapan Foto: Dok. Kementerian PUPR
Jakarta -Tak mau ketinggalan dengan pekerjaan infrastruktur lain di luar Pulau Jawa, Pembangunan Jembatan Pulau Balang II di Balikpapan, Kalimantan Timur sepanjang 804 meter juga terus dikebut pekerjaannya.

Proyek yang merupakan kelanjutan dari pembangunan jembatan Pulau Balang I ini terus menunjukkan perkembangan.

"Sudah 7 bulan, sekarang pekerjaan fisik sudah sekitar 12% perkembangannya," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jembatan Pulau Balang, Monang Saut Reynold, saat dihubungi detikFinance, Kamis (7/4/2016).



Ia mengatakan, di lapangan sendiri, pekerjaan yang dilakukan meliputi persiapan konstruksi, pembuatan pondasi jembatan di sisi darat dan persiapan pembuatan pondasi jembatan yang bentangnya berada di atas permukaan laut.

"Pondasi kalau yang di darat sudah banyak yang terpasang pilar-pilarnya. Untuk yang dilaut sedang persiapan. Karena nggak bisa main asal pasang tiang pancang, harus buat platform (pijakan) dulu. Kalau nggak ada platform nanti alat berat yang mau pasang mau ditaruh mana?" tutur dia.

Sebagai gambaran, Jembatan Pulau Balang I dan II merupakan rangkaian jembatan yang menghubungkan Balikpapan dan Penajam. Bentang jembatan pertama dan kedua bertemu di atas sebuah pulau bernama Pulau Balang, sehingga jembatan ini diberi nama Jembatan Pulau Balang.

Bila diukur secara total, panjang keseluruhan jembatan Pulau Balang I dan II mencapai 1,27 km.



Kontrak pembangunan jembatan ini telah dilakukan pada 21 Agustus 2015 dengan nilai Kontrak Rp 1,33 triliun yang terbagi dalam 4 tahun anggaran 2015-2019 yang sepenuhnya ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sebesar Rp 320,2 miliar di tahun 2015, Rp 520,6 miliar di tahun 2016, Rp 303,2 miliar di tahun 2017, Rp 143,6 miliar di tahun 2018, dan Rp 43,4 milar di tahun 2019.

Dipercaya sebagai pelaksana pembangunan konstruksi adalah PT Hutama Karya, PT Adhi Karya dan PT Bangun Cipta yang bekerja sama dengan konsep Kerja Sama Operasi (KSO).

"Diharapkan pekerjaan selesai tepat waktu. Tapi kami tengah mengupayakan percepatan pembangunan agar selesai lebih awal," pungkas dia.

Pembangunan Jembatan ini terus mendapat perhatian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Selama 7 bulan ini, Pak Dirjen (Dirjen Bina Marga Kementeri PUPR Hediyanto W Husaini), sudah 3 kali ke sini untuk memantau pekerjaan. Beliau puas sekali dengan perkembanganya," tutur Monang.



Pantauan langsung ini, merupakan salah satu amanah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dalam beberapa kesempatan menegaskan pejabat tinggi negara tidak boleh lengah dan harus terus melakukan pantauan terhadap berbagai proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan.

Tujuannya, untuk memastikan pekerjaan proyek infrastruktur yang dilakukan berkembang sesuai dengan target yang telah dicanangkan di awal.

Selain itu, langkah ini juga diperlukan agar berbagai kendala yang menghambat di lapangan bisa segera mungkin dideteksi dan diatasi. Juga untuk memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan standar kualitas dan keamanan yang diharapkan.

"Semua kan butuh disiapkan matang agar proyek tidak asal cepat selesai tetapi kualitas pekerjaannya baik. Yang kita bangun ini infrastruktur, yang dipakai masyarakat. Jadi, safety (keamanan) itu yang paling utama," pungkas dia.
http://finance.detik.com/read/2016/04/07/084313/3181748/4/dibangun-agustus-2015-ini-penampakan-proyek-jembatan-804-meter-di-balikpapan?f9911023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar